03/09/10

lingkungan

Tahukah Anda berapa harga satu kaleng Coca Cola? Jawabannya bisa beragam tergantung dimana kita membelinya. Ada 3 kaleng Coca Cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama di Cibitung. Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng Coca Cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian. Pemberhentian pertama adalah supermaket lokal. Kaleng coca cola pertama di turunkan disini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya dan diberi harga Rp. 4.000. Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar.Di sana, kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500. Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan besama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 60.000.

Ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama. Kisah di atas menyiratkan bahwa lingkungan Anda mencerminkan harga Anda. Apabila Anda berada dilingkungan yang bisa mendukung hal yang terbaik dari diri Anda, maka Anda akan menjadi cemerlang. Tapi bila Anda berada di lingkungan yang mengkerdilkan diri Anda, maka Anda akan menjadi kerdil.

Manusia yang memiliki ketrampilan yang sama, bakat yang sama, serta kemampuan yang sama, namun berada dalam lingkungan yang berbeda, pasti akan memiliki nilai yang berbeda. Kita ditantang untuk bekerja tanpa mengenal lelah agar dapat meraih keunggulan dalam pekerjaan kita. Semua pekerjaan itu memiliki martabat dan kepentingan, dan harus dilaksanakan dengan keunggulan yang sungguh-sungguh. Kalau seseorang menjadi penyapu jalan, ia semestinya menyapu seperti Michaelangelo melukis atau Beethoven menggubah musik, atau Shakespeare menulis syair. Ia semestinya menyapu jalan begitu baik sehingga semua penghuni langit dan bumi berhenti untuk berkata, " Di sini hidup seorang penyapu jalan yang hebat, yang melakukan pekerjaannya dengan baik." Marilah kita merubah lingkungan kita dimulai dari diri kita sendiri.

Tidak ada komentar: